Selasa, 13 Januari 2015

Kisah Legenda Setan Kober
Pada masa Brawijaya 1 sampai turun ke 4 tahta selanjutnya, tatkala sir wingit telah merasuki tubuh makhluk hidup dan keseimbangan bathin sudah diambang keumuman, saat itulah kesaktian bentuk ilmu bagian dari kehidupan manusia hingga suatu keterbatasan tidak lagi menjadi penghalang. Terciptalah zaman di mana manusia dan makhluk tak kasat mata saling berkomunikasi secara bebas. Wahyu ning zaman para Dewa, menjadikan masa kala itu disebut kejawen jawi, yang mengedepankan makna keluhuran bagi umat manusia.

Perjalanan pulau Jawa, sejak zaman sanghiyang Bangau (sebelum masa WaliSongo) seluruh peradaban manusia pada masa itu terbagi menjadi tiga golongan, Manusia, Lelembut, dan Siluman dari bangsa seleman. Dari seluruh golongan ini akhirnya terpecah menjadi dua bagian yaitu, aliran putih dan hitam. Kisah terbaginya golongan ini pada akhirnya mendatangkan peperangan hingga turun sampai ke zaman di mana WaliSongo, dilahirkan.

Tersebutlah nama dari sekian banyaknya para tokoh sakti beraliran hitam kala itu "Setan Kober" sosok setengah siluman yang banyak membawa risalah pertumpahan darah bagi seluruh umat manusia. Setan Kober, nama yang sangat melegendaris bagi seluruh aliran hitam sejak kerajaan Majapahit pertama didirikan. Bercerita tentang ilmu kesaktian, beliau belum pernah terkalahkan oleh siapapun juga pada masa kejayaannya, Setan Kober, telah menunjukkan pada dunia bahwa dirinya pernah menjabat sebagai guru besar tujuh aliran sekaligus selama 473 tahun lamanya. Di antara tujuh aliran yang dimaksud adalah, bangsa manusia, lelembut dari alam laut, bangsa jin segala penjuru alam, bangsa togog dari zaman purwacarita, bangsa siluman seleman, bangsa perkayang bumi lapis tiga dan bangsa ngahyang.