Senin, 23 Juli 2012

Batara Guru
Batara Guru (Manikmaya, Dewa Siwa) merupakan Dewa yang merajai kahyangan. Dia yang mengatur wahyu kepada para wayang, hadiah, dan ilmu-ilmu. Batara Guru mempunyai sakti (istri) Dewi Uma, dan mempunyai beberapa anak.
Berikut adalah urutan anak-anak Batara Guru, dimulai dari yang paling sulung (menurut tradisi wayang Jawa):
  1. Batara Sambu
  2. Batara Brahma
  3. Batara Indra
  4. Batara Bayu
  5. Batara Wisnu
  6. Batara Ganesha
  7. Batara Kala
  8. Hanoman 

Minggu, 22 Juli 2012

Malaikat pun Dibikin Bingung Beda Awal Puasa
Awal Ramadhan selalu membikin bingung masyarakat, mau ikut siapa. Pemerintah punya pendapat, ada pula ormas Islam yang keukeuh dengan tafsirnya sendiri. Masing-masing adu argumentasi dan perang opini, tak peduli masyarakat yang menjadi korban ketidaksepakatan para elit ini.

Syahdan, ternyata yang kebingungan bukan hanya masyarakat di pelosok desa dan kota se-Indonesia, para malaikat pun mengalami hal yang sama.

“Ini setan-setan harus dipenjara kapan ya? Ikut penetapan pemerintah apa ormas Islam yang puasa lebih awal”

Karena tidak bisa mengambil keputusan, akhirnya dilakukan rapat besar para malaikat untuk menentukan kapan setan-setan harus masuk bui. Kesepakatannya, setan yang biasa menggoda pengikut ormas yang puasa lebih awal, masuk kerangkeng lebih dulu, sedangkan lainnya esok harinya. Ini hasil yang dirasa ideal dan adil.

Kamis, 19 Juli 2012

Sunan Bonang Itu Aswaja
Banyak pihak meragukan keberadaan walisongo. Namun di sisi lain, mereka juga mengakui bahwa satu-satunya karya tulis yang bisa dianggap sebagai warisan karya para wali tersebut adalah “Het Boek van Bonang”, karya Sunan Bonang, salah satu anggota walisongo. Jadi, dengan mendasarkan karya tulis tersebut, bagaimanapun walisongo, bukan fiktif, paling tidak itulah karya tulis sebagai bukti sejarah keberadaan Sunan Bonang.
Masih dalam buku tersebut, ternyata Sunan Bonang memiliki pandangan keagamaan yang sejalan dengan Ahlussunnah wal jamaah, dimana berpegang pada imam madzhab. Berikut petikan narasi dari buku/kitab tersebut :
“Mangka anabda Shaich al Bari : e-Mitraningsun ! pamanggihingsun ta nora mongkono kaya Abdul Wahid iku. Karana satuhune pangucape Abdul Wahid iku kupur ing patang madh’hab. (Pupuh III)
 

Kamis, 12 Juli 2012

SEJARAH KERAMAT TAJUG
Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) yang juga salah satu dari panglima perang Kerajaan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa mendapatkan tugas untuk membantu rakyat di Tangerang tepatnya di Benteng Selatan dalam melawan penjajahan Belanda sekaligus menyiarkan agama Islam.
Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) sendiri adalah putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang ke enam. Sultan Ageng Tirtayasa sendiri berputrakan sembilan anak yaitu :
1. Sultan Haji
2. Pangeran Purbaya
3. Pangeran Setiri
4. Pangeran Jogya
5. Raden Shoheh
6. Reden Muhammad Atief (Tubagus Atief)
7. Ratu Ayu
8. Ratu Fatimah
9. Ratu Komala (meninggal sewaktu kecil)

Senin, 02 Juli 2012

Kyai Hasyim Menjawab
 “Ada sebuah pertanyaan yang susah dijawab. Tapi juga kelihatan gampang, yakni mengapa orang adzan selalu menutup telinganya?Demikian almarhum M Said Budairy, mengajak saya tebak-tebakan.
“Mungkin sunnah Rasul, Pak,” kata saya mulai menebak.

“Ada jawaban lain tidak?” tanya Said Budairy.

“Emmm.. mungkin karena nyaman Pak, atau juga karena kebiasaan,” saya tidak mau menyerah.