Kamis, 19 Desember 2013

Humor Sufi*: "Tuhan itu Tak Ada!," Kata Tukang Cukur
Kiwir mau pangkas rambut. Ia datang ke tukang cukur langganannya di dekat rumahnya, di Depok. Ternyata tutup.”Lagi pulang kampung, Mas,” kata penjaga toko di sebelah kios tukang cukur itu.
Berhubung rambutnya sudah panjang, Kiwir gak betah. Ia mencari ''barber shop'' lain di seputaran Jalan Margonda, dekat kampus UI. Brewoknya juga sudah awut-awutan"Gak keren, kayak Lonardo DiCaprio," katanya dalam hati.
Tidak lama, Kiwir sudah di kursi tukang cukur. Sambil memotong rambut Kiwir, tukang cukur mengajaknya bicara. Mulailah mereka terlibat pembicaraan yang kian lama kian menghangat. Keduanya memperbincangkan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan. Hingga entah kemudian topiknya ''nyasar'' ke pembicaraan tentang masalah akhirat.
Tukang cukur: ”Saya tidak percaya Tuhan itu ada.”
Kiwir: “Kenapa?”

Sabtu, 07 Desember 2013

Top of Form
Oleh: Ust. al-Fadhil Zulfi Akmal, MA.

Saya dapat kiriman cerita seperti ini:
Seorang profesor yang atheis berbicara dalam seminar di kampus.
Prof: "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?"
Mahasisa semua: "Betul, Dia yang menciptakan semuanya."
"Tuhan menciptakan semuanya?"tanya prof sekali lagi.
"Ya prof, semuanya," kata mahasiswa itu.
Prof: "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan
menciptakan kejahatan. "
Mahasiswa itu terdiam & kesulitan menjawab hipotesis prof tsb.
Suasana hening dipecahkan oleh suara mahasiswa lainnya,
"Prof , bisa saya bertanya sesuatu? "
"Tentu saja," jawab si Prof.
Mahasiswa: "Prof, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada."
Mahasiswa itu menyangkal, "Kenyataannya Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.

Sabtu, 09 November 2013

GEORGE WASHINGTON (1732-1799)


Lahir tahun 1732 di Wakefield, Virgina, anak petani berada, George Washington mewarisi sebidang perkebunan yang luas pada umur dua puluh tujuh tahun. Dari tahun 1753-1758 Washington masuk dinas tentara, ambil bagian aktif dalam peperangan tentara Perancis lawan Indian, dan peroleh banyak pengalaman dan pujian. Dia kembali ke Virginia akhir tahun 1758, dan ambil pensiun. Tak lama kemudian dia kawin dengan Martha Dandridge Custis janda kaya beranak dua. (Dia sendiri tak pernah punya anak). Washington dalam lima belas tahun berikutnya mengelola perkebunannya dengan pengelolaan yang rapi. Di tahun 1774, tatkala dia terpilih jadi wakil Virginia menghadiri Kongres Kontinental Pertama, dia merupakan orang terkaya di koloni Amerika. Washington bukanlah orang pertama yang menyerukan kemerdekaan; tetapi di bulan Juni 1775 dalam Kongres Kontinental kedua (yang dia juga jadi wakil Virginia), dia terpilih jadi panglima tentara seluruh Kontinental.Pengalaman militernya, kekayaannya dan reputasinya, potongan badannya (tinggi kekar 1,9 m), bakat administratomya dan - di atas segala-galanya - pendirian dan karakter yang tegas, menopangnya sehingga dapat menduduki posisi itu. Sepanjang pertempuran dilakukannya tanpa imbalan uang serta memberi contoh-contoh pengabdian yang tanpa pamrih. Keberhasilan Washington yang paling menonjol dirampungkannya sekitar tahun 1775 tatkala dia memimpin pasukan Kontinental dan di bulan Maret 1797 tatkala masa jabatan kepresidenannya yang ke-2 berakhir. Dia menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Mount Vernon, Virginia, bulan Desember 1799. 

Sabtu, 26 Oktober 2013

Rizki Fadilatul Mursyidah (KIKI) bergaya he he he....... 
WEJANGAN SUNAN KALIJAGA



Wejangan Kanjeng Sunan Kalijogo marang Kyai Ageng Bayat Semarang (Sekar Macapat – kanthi Tembang Dandang Gulo).

Urip iku neng ndonya tan lami.
Umpamane jebeng menyang pasar.
Tan langgeng neng pasar bae.
Tan wurung nuli mantuk.
Mring wismane sangkane uni.
Ing mengko aja samar.
Sangkan paranipun.
Ing mengko podo weruha.
Yen asale sangkan paran duk ing nguni.
Aja nganti kesasar.

Jumat, 11 Oktober 2013

50 TAHUN NASIRUN
Nasirun Santri Ucul?


Nasirun, pelukis hebat kelahiran Cilacap, mengaku bahwa dirinya adalah ‘santri ucul’. Ucul, bahasa Jawa, artinya lepas. Santri ucul adalah ungkapan untuk santri yang tidak sabar duduk mengaji, tidak betah mojok di pesantren atau iktikaf masjid. Santri model begitu, jika diminta datang ke rumah kiai, malah lari. Disuruh sarungan saja enggan, malah sarungnya dilempar di atas genteng, dan diganti dengan celana rombeng.
‘Santri mursal’ adalah istilah lain dari santri ucul. Istilah ini agak ‘ilmiah’, karena diambil dari bahasa Arab. Mursal berarti lepas atau dilepaskan, ucul. Mursal diadopsi dari istilah ilmu hadits, yakni hadits yang perawi setelah tabi’in, shohabat, terlepas. Hadits tersebut termmasuk jenis hadits dlo’if, lemah, dan oleh karenanya ditolak. 

Kamis, 19 September 2013


 Wisanggeni berarti bisanya api. berasal dari wisa = bisa dan geni = api.Tak peduli siapapun pasti dibakarnya. Musuh atau sodara, teman atau tetangga, kriteriannya hanya satu, yang dibicarakan adalah kebenaran, dan kebatilan adalah musuhnya.

Kelahiran Wisanggeni dalam jagad pewayangan adalah diluar kehendak dewa. Sebab Wisanggeni adalah manusia edan dalam arti yang sebenarnya. Wong edan ngomong kebenaran bukan pada tempatnya.Wong edan tidak peduli suasana dan siapa yang dihadapi. Wong edan tidak mengenal takut. Dan KEEDANAN Wisanggeni tidak lebih dari ketakutan para dewa akan tuah yang dibawa. 
=====
Dalam wiracarita Mahabharata, Wisanggeni adalah anak Arjuna dari Dewi Dresanala. Ia lahir karena Dresanala bersikukuh tidak menggugurkan kandungannya seperti tujuh bidadari yang juga hamil karena sebagai anugerah Dewa kepada Arjuna yang telah membebaskan kahyangan dari raksasa Niwatakawaca karena menginginkan Dewi Supraba.

Rabu, 04 September 2013

JAWA dan kejawen seolah tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kejawen bisa jadi merupakan suatu sampul atau kulit luar dari beberapa ajaran yang berkembang di Tanah Jawa, semasa zaman Hinduisme dan Budhisme. Dalam perkembangannya, penyebaran islam di Jawa juga dibungkus oleh ajaran-ajaran terdahulu, bahkan terkadang melibatkan aspek kejawen sebagai jalur penyeranta yang baik bagi penyebarannya. Walisongo memiliki andil besar dalam penyebaran islam di Tanah Jawa. Unsur-unsur dalam islam berusaha ditanamkan dalam budaya-budaya jawa semacam pertunjukan wayang kulit, dendangan lagu-lagu jawa , ular-ular ( putuah yang berupa filsafat), cerita-cerita kuno, hingga upacara-upacara tradisi yang dikembangkan,khususnya di Kerjaan Mataram (Yogya/Solo).
Dalam pertunjukan wayang kulit yang paling dikenal adalah cerita tentang Serat Kalimasada (lembaran yang berisi mantera/sesuatu yang sakral) yang cukup ampuh dalam melawan segala keangkaramurkaan dimuka bumi. Dalam cerita itu dikisahkan bahwa si pembawa serat ini akan menjadi sakti mandraguna. Tidak ada yang tahu apa isi serat ini. Namun diakhir cerita, rahasia dari serat inipun dibeberkan oleh dalang. Isi serat Kalimasada berbunyi "Aku bersaksi tiada Tuhan Selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad adalah utusan-Nya" ,isi ini tak lain adalah isi dari Kalimat Syahadat.

Kamis, 22 Agustus 2013


 Album Keluarga 
Gaya biar gak kelihatan susah











Makan bersama dalam acara Silaturahmi Manakib di rumah Bpk Muslim ,Boyo teluk .Siwalan Pekalongan .
Maulana Malik Ibrahim, dikenal juga dengan sebutan Maghribi atau Syekh Maghribi. Meskipun beliau bukan asli orang Jawa, namun beliau telah berjasa kepada masyarakat. Karena beliaulah yang mula pertama memasukkan islam ke tanah Jawa. Sehingga berkat usaha dan jasanya, penduduk pulau jawa yang kebanyakan masih beragama Hindu dan Buddha di kala itu, akhirnya mulai banyak memeluk agama Islam. Adapun dari kalangan orang-orang Hindu, hanya dari kasta-kasta Waisya dan Syudra yang dapat di ajak memeluk agama Islam. Sedang dari kasta-kasta Brahmana dan Ksatria pada umumnya tidak suka memeluk Islam, bahkan tidak sedikit dari kalangan Brahmana yang lari sampai ke pulai Bali, serta menetap disanalah mereka akhirnya mempertahankan diri hinggga sekarang, dan agama mereka kemudian dikenal dengan sebutan agama Hindu Bali. Apabila dikalangan kaum Brahmana dan Ksatria tidak suka masuk agama Islam, hal itu mudah dimengerti karena bagi mereka tentunya agak berat untuk duduk sejajar bersama-sama dengan kaum Waisya dan Syudra yang selama ini mereka hina.
Sudah barang tentu dengan adanya konsepsi Islam yang radikal dan revoulsioner dalam bidang sosial, sukar sekali untuk diterima dengan kedua belah tangan terbuka oleh mereka.

Selasa, 30 Juli 2013

ALBERT EINSTEIN (1879-1955)

Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori "relativitas"-nya.Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. 

Selasa, 16 Juli 2013

Mencari Sosok Pahlawan Pekalongan
MENYEBUT nama KH Abdul Gaffar Ismail secara spontan pasti menyebut nama Kota Pekalongan. Meski lahir di Padang, 11 Agustus 1911, dia telah mengabdikan hidupnya selama setengah abad untuk membina umat di Pekalongan.

Oktober 1935, Gaffar masuk Pekalongan naik kereta api SS (Staats Spoorwagen) dari Batavia  (Jakarta) setelah pelayaran dari Teluk Bayur Padang dengan kapal KPM (Koninklijke Paketvaart Maattschappij).

Aktivis partai Persatuan Muslim Indonesia (Permi) Sumatra Barat  tersebut harus menjalani masa pembuangan di kota pesisir Pekalongan. Kedatangannya diterima dengan baik oleh tokoh muslim Pekalongan, tentu dalam pengawasan intel kolonial Politiek Inlichtingche Dienst (PID).

Selasa, 09 Juli 2013

USIR BATU GINJAL DENGAN TEMPUYUNG
          Kita tentu pernah mendengar tentang batu ginjal. Dimana gejala awalnya adalah nyeri hebat pada pinggang yang dapat menyebar ke perut bagian bawah. Batu ginjal sendiri adalah partikel padat seperti kerikil yang terdapat di berbagai bagian sistem kemih. Banyak cara dilakukan untuk mengobati penyakit ini diantaranya bahkan harus melalui operasi. Karenanya tidaklah heran orang berlomba-lomba mencari pengobatan tradisional untuk menghindari kata operasi ini. Salah satu tanaman yang secara empiris telah lama digunakan untuk mengatasi batu ginjal diantaranya adalah tempuyung.

Mengenal Tempuyung
          Tempuyung atau dalam bahasa latinnya Sonchus arvensis (L) adalah yang tingginya sekitar 0,6 – 1,5 meter. Tumbuh secara liar di Jawa terutama di daerah yang sering diguyur hujan dengan daerah 50 m sampai 1650 di bawah perrmukaan laut. Menyukai daerah terbuka, tetapi bisa subur juga ditempat teduh. Daunnya lebar dengan tepi bergerigi, sering basah dan berambut halus. Berwarna hijau licin dengan sedikit ungu. Didekat bangkal batang, daun bergerigi itu terpusar membentuk roset dan yang di sebelah atas memeluk batang berselang-seling. Bunga dari tempuyung ini berwarna kuning dengan mahkota daun banyak, berbentuk telur, berupa bunga pita yang letaknya terkumpul seperti buket dan bunga seluruhnya berbentuk silindris

Selasa, 25 Juni 2013

by SufiMuda
Ada ungkapan dalam bahasa Spanyol yang artinya seperti ini, " Tuhan memberikan apapun yang Anda minta, Anda tinggal meng-order-nya". Artinya Tuhan yang Maha Kaya sanggup memberikan apapun yang di minta oleh hamba-Nya, apapun tanpa batas karena Dia tak berbatas atau tak terhingga. Begitu pengasih dan penyayang Tuhan kepada hamba-Nya sehingga Dia memberikan garansi 100% akan memenuhi apapun yang diminta oleh hamba-Nya sebagaimana firman-Nya: "Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan." (QS. Al-Mu'min: 60).
Guru pernah cerita tentang anak kecil yang meminta sepeda mini kepada Bapaknya yang sangat kaya, anak tersebut menangis terus menerus karena keinginannya belum terpenuhi.
Bapaknya bertanya, " nak, kenapa kamu menangis? ".
Aku pengen sepeda mini, tapi bapak gak belikan ".
Bapaknya tersenyum terus berkata, " nak, bukan gak bapak penuhi, bapakmu ini orang paling kaya di dunia dan permintaanmu juga kecil, jangankan sepeda mini, pesawat terbang pun bapak beli jikau kau meminta".
Dengan kesal anaknya berkata, " Aku pengen sepeda mini aja , untuk apa pesawat terbang, ban nya aja sebesar mobil, kalau bocor gimana tambalnya?"

Minggu, 02 Juni 2013


Dalam dunia pewayangan ada tokoh-tokoh para Dewa yang terkadang dimunculkan dari suatu lakon wayang. Dari para tokoh-tokoh Dewa tersebut digambarkan memiliki karakter sendiri-sendiri, baik wajah karakter maupun kesaktiannya. Mungkin bagi generasi muda Jawa Tengah khususnya kurang paham tentang ini. Maka dari agar kita lebih mengenalnya, berikut saya tuliskan 72 nama dewa dalam dunia wayang kulit. Sebenarnya bukan ini saja, namun karena keterbatasan waktu saya hanya menuliskan 72 nama dewa saja.

1. BATHARA GURU
Juga disebut Sang Hyang Manikmaya adalah putra ketiga Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Wirandi / Rekatawati, putri Prabu Yuyut / Resi Rekatama, Raja Samodralaya. Dia memiliki 2 saudara kandung yaitu Sang Hyang Tejamaya / Antaga dan Sang Hyang Ismaya. Batara Guru juga memiliki 3 orang saudara seayah lain ibu putra Dewi Darmani, putri Sang Hyang Darmayaka dari Selong, yaitu: Sang Hyang Rudra / Dewa Esa, Sang Hyang Dewanjali dan Sang Hyang Darmastuti.

Sabtu, 25 Mei 2013

Kiai HM Kholil    Punya Peninggalan Kolam, Airnya Buat Awet Muda
Tergetar hati bila menginjakkan kaki di pelataran pasareaan ulama besar Kiai Haji Moh Kholil yang terletak di kampung Martajasah, Kelurahan Mlajah, Bangkalan, Madura. Ternyata makam itu tidak pernah sepi peziarah. Setiap saat menggema doa dan tahlil dari sebuah cungkup kecil yang letaknya berdekatan dengan masjid tua. Iramanya sakral memecah keheningan malam, menghiasi suasana penuh makna dan pesona gaib.
tapi niat setiap peziarah ternyata berlainan. Ada yang ingin kaya dan saleh seperti kiai, naik pangkat, dekat jodoh atau ingin jabatan baru. Jangan salah tafsir di pesarean ini para peziarah tidak minta kepada kuburan atau makam Kiai, tetapi mereka dengan khusuk membaca melafalkan ayat-ayat suci Alquran sambil berdoa kepada Tuhan YME memohon petunjuk dan hidayah-Nya. “Ziarah di makam Kiai Moh Kholil ingin meneladani apa yang telah dilakukan Kiai semasa hidupnya,” ungkap salah seorang peziarah asal Cirebon yang tidak mau disebut namanya. Makamnya sendiri berada di dalam cungkup dibungkus kain kafan putih. Letak cungkup berdekatan dengan bangunan masjid kecil.

Jumat, 03 Mei 2013


LEGENDA DAN SEJARAH BERDIRINYA KABUPATEN BATANG
Konon pada waktu Mataram mempersiapkan daerah- daerah peratanian untuk mencukupi persediaan beras bagi para prajurit Mataram yang akan mengadakan penyerangan ke Batavia, Bahurekso mendapat tugas membuka hutan Roban untuk dijadikan daerah pesawahan. Hambatan dalam pelaksanaan tesebut ternyata cukup banyak. Para pekerja penebang hutan banyak yang sakit dan mati karena konon diganggu oleh jin, setan peri prayangan, atau siluman- siluman penjaga hutan Roban, yang dipimpin raja mereka Dadungawuk. Namun berkat kesaktian Bahurekso, raja siluman itu dapat dikalahkan dan berakhirlah gangguan-gangguan tersebut walaupun dengan syarat bahwa para siluman itu harus mendapatkan bagian dari hasil panen tersebut. Menurut  legenda, Batang berasal dari kata= Ngembat- Watang yang berarti mengangkat batang kayu. Hal ini diambil dari peristiwa kepahlawanan Ki Ageng Bahurekso, yang dianggap dari cikal bakal Batang. Adapun riwayatnya diungkapkan sebagai berikut:
Demikianlah hutan Roban sebelah barat ditebang seluruhnya. Tugas kini tinggal mengusahakan pengairan atas lahan yang telah dibuka itu.

Minggu, 14 April 2013

POHON TEMBAGA dan ASAL MULA BANYUMAS

Sepintas lalu pohon ini tampak seperti pohon biasa, namun demikian bila anda cermati lebih dekat secara langsung pohon ini mempunyai warna yang khas coklat kekuningan layaknya logam tembaga.
Pohon ini merupakan “prasasti” hidup sejarah Banyumas, karena menurut babad dan cerita sejarah Banyumas dari sini titik tonggak sejarah dimulainya / dibangunnya Kabupaten Banyumas . Pohon ini terletak di daerah yang pertama kali dibangun sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas di hutan Mangli daerah Kejawar dan sekarang terletak di Desa Kalisube
Grumbul Mangli, Kecamatan Banyumas.

Kamis, 07 Maret 2013

Raden. Mas Syahid atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga., adalah putera dari Ki Tumenggung Wilatika, bupati Tuban, ada pula yang mengatakan, bahwa nama lengkap ayah Sunan Kalijaga adalah Raden Sabur Tumenggung Wilatika, dikatakan dalam riwayat, bahwa dalam perkawinannya dengan Dewi Saroh Binti Maulana Ishak, Sunan Kalijaga juga memperoleh 3 orang putera, masing-masing : .R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Diantara para Wali Sembilan, beliau terkenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar, seorang pemimpin, mubaligh, pujangga dan filosofi. daerah operasinya tidak terbatas, oleh karena itu beliau adalah terhitung seorang mubaligh keliling (reizendle mubaligh). jikalau beliau bertabligh, senantiasa diikuti oleh pada kaum ningrat dan sarjana.
Kaum bangsawan dan cendekiawan amat simpatik kepada beliau. karena caranya beliau menyiarkan agama islam yang disesuaikan dengan aliran jaman, Sunan Kalijaga adalah adalah seorang wali yang kritis, banyak toleransi dan pergaulannya dan berpandangan jauh serta berperasaan dalam. Semasa hidupnya, sunan kalijaga terhitung seorang wali yang ternama serta disegani beliau terkenal sebagai seorang pujangga yang berinisiatif mengaran cerita-cerita wayang yang disesuaikan dengan ajaran Islam dengan lain perkataan, dalam cerita-cerita wayang itu dimaksudkan sebanyak mungkin unsur-unsur ke-Islam-an,. hal ini dilakukan karena pertimbangan bahwa masyarakat di Jawa pada waktu itu masih tebal kepercayaannya terhadap Hinduisme dan Buddhisme, atau tegasnya Syiwa Budha, ataupun dengan kata lain, masyarakat masih memagang teguh tradisi-tradisi atau adat istiadat lama.

Minggu, 03 Maret 2013

Ramalan Jayabaya, semakin mendekati kenyataan. Ramalan yang bersumber dari Kitab Asrar (Musarar) karangan Sunan Giri Perapan pada tahun 1618 M. Adapun isi ramalan Jayabaya adalah sebagai berikut :

1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.
3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.
4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.
5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.
6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.
8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.
9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.
10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.
11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik


Rabu, 27 Februari 2013

Sunan Katong dan Pakuwojo
Bathara Katong atau Sunan Katong besama pasukannya mendarat di Kaliwungu dan memilih tempat di pegunungan Penjor atau pegunungan telapak kuntul melayang. Beberapa tokoh dalam rombongannya antara lain terdapat tokoh seperti Ten Koe Pen Jian Lien (Tekuk Penjalin),Han Bie Yan (Kyai Gembyang) dan Raden Panggung (Wali Joko).

Penyebaran Islam di sekitar Kaliwungu tidak ada hambatan apapun. Sedangka memasuki wilayah yang agak ke barat, ditemui seorang tokoh agama Hindu/Budha, bahka disebutkan sebagai mantan petinggi Kadipaten di bawah Kerajaan Majapahit untuk wilayah Kendal/Kaliwungu, bernama Suromenggolo atau Empu Pakuwojo.

Dikatakan dalam cerita tutur, ia seorang petinggi Majapahit dan ahli membuat pusaka atau empu. Ia seorang adipati Majapahit yang pusat pemerintahannya di Kaliwungu/Kendal. Untuk meng-Islamkan atau menyerukan kepada Pakuwojo supaya memeluk agam Islam, Tidaklah mudah sebagaimana meng-ISlamkan masyarakat biasa lainnya. Biasanya sifat gengsi dan merasa jad taklukan adalah mendekati kepastian. Karena ia merasa punya kelebihan, maka peng-Islamannya diwarnai dengan adu kesaktian, sebagaimana Ki Ageng Pandan Aran meng-Islamkan para 'Ajar' di perbukitan Bergota/Pulau Tirang.

Selasa, 12 Februari 2013

Makam Mbah Jangkung Bisa Untuk Kembalikan Santet
Ada makam sangat terkenal di puncak Gunung Putri, Baleendah, Garut, Jawa Barat. Panjangnya sekitar 3,5 meter. Menurut sesepuh setempat, Eyang Omo Suntana (58), makam itu lebih dikenal dengan Makam Mbah Jangkung. Menurut orangtuanya, Mbah Jangkung adalah orang sakti pelindung warga Baleendah dari penindasan Kompeni. Karena itulah makamnya banyak diziarahi.
DARI cerita turun-temurun, Mbah Jangkung tewas ditembak Kompeni karena pusaka andalannya hilang dicuri sahabatnya. Pada hari ke-40 sejak dikubur, tiba-tiba nisan makam Mbah Jangkung memanjang sendiri.
"Kata orangtua, banyak yang kaget saat melihat makam Mbah Jangkung tiba-tiba berubah panjang. Nisan yang pada awalnya hanya sekitar 1 meter itu mulur hingga menjadi 3,5 meter," papar Omo Suntana pada Merapi beberapa waktu lalu. Karena nilai ghaibnya itu, tiap malam Jumat dan Selasa Kliwon didatangi banyak orang dengan berbagai niat.

Selasa, 15 Januari 2013

IndoHeritage : Kalender Nusantara (Mpu Hubayun, 911 SM)
Salam Nusantara
Dudi Abdi Santika – Swarna Sastra Jendra.
Tidak semua suku/bangsa di dunia, bahkan sangat sedikit yang,  memiliki kalender sendiri, dan Jawa termasuk di antara yang sedikit itu. Kalender Jawa diciptakan oleh mPu Hubayun, pada tahun 911 Sebelum Masehi, dan pada tahun 50 SM Raja/Prabu Sri Mahapunggung I  (juga dikenal sebagai Ki Ajar Padang I) melakukan perubahan terhadap huruf/aksara, serta sastra Jawa. Bila kalender Jawa diibuat berdasarkan ‘Sangkan Paraning Bawana’ (=asal usul/isi semesta), maka aksara Jawa dibuat berdasarkan “Sangkan Paraning Dumadi” (=asal usul kehidupan), serta mengikuti peredaran matahari (=Solar System).
Pada 21 Juni 0078 Masehi, Prabu Ajisaka mengadakan perubahan terhadap budaya Jawa, iaitu dengan memulai perhitungan dari angka nol (‘Das’=0), menyerap angka 0 dari India, sehingga pada tanggal tersebut dimulai pula kalender Jawa ‘baru’, tanggal 1 Badrawana tahun Sri Harsa, Windu Kuntara ( = tanggal 1, bulan 1, tahun 1, windu 1), hari Radite Kasih (-Minggu Kliwon), bersamaan dengan tanggal 21 Juni tahun 78 M. Selama ini, banyak pendapat yang mengatakan, bahwa Prabu Ajisaka ialah orang India/Hindustan. Tetapi hal tersebut nampaknya kurang tepat, dengan fakta-fakta kisah dalam huruf Jawa, bahwa :

Rabu, 02 Januari 2013

Waktu Insya Allah Berubah

Seorang sarjana luar negeri bolak-balik ngomel, dengan gusar, "NU ini belum berubah, dari saya PMII sampai anak saya mau PMII molor terus. Bagaimana mau maju?"

"Rapat di undangan jam dua WIB, tapi jam tiga baru seorang yang datang," keluh sarjana tadi.

"Biasa aja, Gus. Santai aja. NU sudah maju kok mesti rapatnya terlat terus," timpal Hakim, seorang sekretaris yang bikin undangan dan selalu datang di awal, dengan tenang.

"Kok bisa ya Sampeyan sabar menunggu rapat begini? Bertahun-tahun terlat, tapi masih sabar dan santai," tanya sarjana tadi dengan heran.