Tergetar
hati bila menginjakkan kaki di pelataran pasareaan ulama besar Kiai Haji Moh
Kholil yang terletak di kampung Martajasah, Kelurahan Mlajah, Bangkalan,
Madura. Ternyata makam itu tidak pernah sepi peziarah. Setiap saat menggema
doa dan tahlil dari sebuah cungkup kecil yang letaknya berdekatan dengan
masjid tua. Iramanya sakral memecah keheningan malam, menghiasi suasana penuh
makna dan pesona gaib.
tapi niat
setiap peziarah ternyata berlainan. Ada yang ingin kaya dan saleh seperti
kiai, naik pangkat, dekat jodoh atau ingin jabatan baru. Jangan salah tafsir
di pesarean ini para peziarah tidak minta kepada kuburan atau makam Kiai,
tetapi mereka dengan khusuk membaca melafalkan ayat-ayat suci Alquran sambil
berdoa kepada Tuhan YME memohon petunjuk dan hidayah-Nya. “Ziarah di makam
Kiai Moh Kholil ingin meneladani apa yang telah dilakukan Kiai semasa
hidupnya,” ungkap salah seorang peziarah asal Cirebon yang tidak mau disebut
namanya. Makamnya sendiri berada di dalam cungkup dibungkus kain kafan putih.
Letak cungkup berdekatan dengan bangunan masjid kecil.
Kiai Moh
Kholil adalah salah seorang ulama besar dari ‘Pulau Garam’. Tak sedikit yang
menganggap sebagai ‘Wali Allah’. Sebab semasa hidupnya beliau melakoni hidup
suci lahir dan batin. Tujuan hidupnya hanyalah untuk berbakti kepada Tuhan
YME sehingga beliau kondang sebagai mubaligh ulung dan konsekuen.
Berkembangnya agama Islam di tanah air merupakan salah satu cita-cita beliau.
Tidak
mengherankan para santrinya berhasil menjadi tokoh-tokoh Islam yang sebagian
besar mempunyai pondok pesantren baik di Jawa, Madura maupun Sumatera. Antara
lain KH Hasyim Asyari pendiri NU dan pondok Tebu Ireng Jombang dan KH Bisri
Mustofa pendiri pesantren Rembang. Itulah sebabnya baik siang maupun malam
pesarean itu terus dimuliakan dengan banyaknya peziarah dari berbagai daerah.
Bahkan pernah kedatangan tamu dari Brunei Darussalam dan Malaysia.
Menurut
catatan petugas di kompleks pesarean, pengunjung setiap hari rata-rata
400-700 orang. Bila bertepatan dengan hari besar Islam, pengunjung bisa
mencapai dua kali lipat. Pada bulan Ramadan, pengunjung setiap hari bisa
mencapai 1.000 orang. “Bahkan ada peziarah tirakat sebulan penuh dalam bulan
puasa itu,” tambah jurukunci makam H Syamsul.
Keinginan
peziarah antara lain naik pangkat, lancar rezeki dan dekat jodoh. “Tapi
umumnya, ingin hidup sejahtera sampai anak cucu,” katanya.
Kurang
lebih dua kilometer dari pesarean KH Moh Kholil, berada di desa Kramat,
kecamatan Bangkalan, terdapat sebuah belik ukuran 9 x 4 meter yang dikeramatkan
penduduk. Airnya tidak pernah habis, meski saat kemarau. Menurut kepercayaan,
air dari belik Langgundi bisa untuk mengobati segala macam penyakit.
Khasiatnya tak bisa dipisahkan dengan nama besar KH Moh Kholil.
Menurut
cerita para sesepuh, dahulu di kabupaten Bangkalan ada seorang ulama besar KH
Moh Kholil bin Abdul Latif yang dipercaya masyarakat setempat sebagai Wali
Allah. Beliau mendirikan Pondok Pesantren Kepang yang santrinya terdiri dari
warga berasal dari berbagai daerah di tanah air. Beliau mempunyai tempat
untuk mandi dan sesuci (wudlu) khusus yang disebut kolam Langgundi.
Kala itu
tidak ada seorang pun, baik santri maupun umum yang diperkenankan mandi atau
sesuci di tempat itu. Ketika wafat, KH Moh Kholil kemudian dimakamkan di desa
Martajasah dekat kolam Langgundi.
Sejak saat
itulah semua santri dan peziarah diperbolehkan mandi dan sesuci di tempat
itu. Mandi dan sesuci di kolam Langgundi adalah meneruskan kebiasaan Kiai.
Kebetulan ada seorang santri yang mengidap penyakit kulit dan panas badan.
Begitu
mandi, ternyata sembuh total. Begitu berita itu tersiar, maka semua santri
dan penduduk yang mempunyai penyakit kudis, rabun mata dan lain sebagainya
lalu mencoba khasiat air kolam Langgundi. Dan terbukti sembuh total.
Hingga
sekarang para peziarah yang datang pasti melakukan mandi, sesuci atau
membasuh muka. Bahkan ada yang membawa pulang air kolam untuk pengobatan di
rumah. Kini lingkungan kolam sudah ditata apik, sehingga nyaman dipakai
mandi. Selain untuk pengobatan, air kolam Langgundi juga berkhasiat membuat
awet muda.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar